Beda skill vokasi dan skill profesi
Skill vokasi memiliki batasan-batasan yang spesifik sehingga berbeda dengan skil profesi. Skill vokasi dituntut dalam bidang sikap kerja dan keterampian teknis sebagai karyawan atau buruh, yang menjalankan pekerjaan pekerjaan teknis yang bukan multi tasking.
Adapun batasannya meliputi :
Skill vokasi (vokasional) adalah keterampilan praktis yang langsung terkait dengan pekerjaan tertentu atau industri tertentu. Berikut adalah beberapa batasan dari skill vokasi:
1. Spesifik terhadap Industri
Skill vokasional sering kali sangat spesifik terhadap industri atau pekerjaan tertentu, sehingga tidak mudah dipindahkan ke bidang lain. Misalnya, keterampilan mengoperasikan mesin jahit mungkin tidak berguna di bidang teknologi informasi.
2. Keterbatasan dalam Pengembangan Karir
Karena fokusnya yang sangat praktis, skill vokasional bisa membatasi perkembangan karir jika seseorang ingin beralih ke peran manajerial atau strategis yang mungkin memerlukan keterampilan lebih luas seperti kepemimpinan atau manajemen proyek.
3. Perubahan Teknologi
Skill vokasional bisa menjadi usang dengan cepat jika ada perubahan teknologi. Misalnya, teknik yang digunakan dalam perbaikan mesin bisa berubah seiring dengan perkembangan teknologi baru, sehingga pekerja harus terus menerus belajar dan beradaptasi.
4. Keterbatasan dalam Fleksibilitas
Pekerja dengan keterampilan vokasional mungkin memiliki fleksibilitas yang lebih rendah dalam hal mobilitas pekerjaan. Jika suatu industri menurun atau pekerjaan menjadi tidak tersedia, mungkin sulit bagi mereka untuk beralih ke pekerjaan lain tanpa pelatihan tambahan.
5. Keterbatasan dalam Pendidikan dan Pelatihan
Program pelatihan vokasional sering kali lebih pendek dan kurang komprehensif dibandingkan program pendidikan akademik, yang bisa membatasi pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang konsep yang lebih luas dalam bidang tertentu.
6. Pendapatan
Dalam beberapa kasus, pekerjaan yang memerlukan keterampilan vokasional mungkin menawarkan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan keterampilan akademik atau profesional yang lebih tinggi.
7. Status Sosial
Beberapa pekerjaan vokasional mungkin tidak memiliki status sosial yang tinggi di beberapa masyarakat, yang bisa mempengaruhi persepsi dan kebanggaan pekerja dalam pekerjaan mereka.
8. Keterbatasan dalam Mobilitas Geografis
Pekerjaan yang memerlukan keterampilan vokasional tertentu mungkin terbatas pada lokasi geografis tertentu di mana industri tersebut berkembang. Misalnya, keterampilan dalam pertambangan mungkin hanya relevan di daerah dengan industri pertambangan yang aktif.
9. Tuntutan Fisik
Banyak pekerjaan vokasional memerlukan tuntutan fisik yang tinggi, yang mungkin menjadi batasan bagi beberapa individu, terutama dengan bertambahnya usia atau masalah kesehatan.
10. Keterbatasan dalam Diversifikasi Keterampilan
Fokus yang sangat spesifik pada keterampilan tertentu bisa membuat pekerja kurang siap untuk mengembangkan keterampilan tambahan yang bisa memberikan keuntungan dalam jangka panjang, seperti keterampilan manajemen atau kewirausahaan.
Meskipun demikian, skill vokasional tetap sangat penting dan berharga, terutama karena mereka sering kali memungkinkan seseorang untuk langsung masuk ke dunia kerja dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri.
Sedangkan skill profesi IKM lebih luas karena meliputi skill karakter, manajerial, keterampilan teknis dan leadership
Sistem pembelajaran mandiri pra asesmen oleh LPPMI IKM adalah berfokus pada praktik individu pelaku pada peningkatan level item-item skill IKM nya yang menjadi prasyarat IKM untuk naik kelas ke tingkat korporasi.
Di sini diperlukan tahapan jangka pendek yaitu pembelajaran skill pada rencana bisnis dengan dokumen seperti studi kelayakan. Jangka menengah yaitu fokus pada pencapaian target rencana usaha tahunan dalam dokumen tersendiri. Dan jangka panjang dengan dokumen rencana pengembangan usaha.
PELAKU IKM PENGGERAK PEREKONOMIAN RAKYAT
