Skill yang dibutuhkan untuk menaksir nilai bisnis usaha yang dikembangkan
Menaksir nilai bisnis adalah kegiatan yang sangat krusial dalam dunia usaha, terutama bagi pengusaha, investor, dan profesional keuangan. Untuk mengukur nilai bisnis apakah layak dikembangkan atau tidak
Berikut adalah beberapa keterampilan yang dibutuhkan untuk menaksir nilai bisnis:
Skill cara membaca dan menganalisis laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas).
Rasio Keuangan: Menguasai perhitungan dan interpretasi rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio utang, dll.
Mampu menggunakan metode valuasi bisnis seperti Discounted Cash Flow (DCF), Comparable Company Analysis (CCA), dan Precedent Transaction Analysis.
Mampu menghitung DCF dengan membuat proyeksi arus kas masa depan dan mendiskontokannya ke nilai saat ini.
Mampu melakukan enchmarking, yaitu embandingkan bisnis dengan perusahaan sejenis untuk menentukan nilai relatifnya.
Analisis pasar dan industri teruta tren pasar, dengan mengikuti dan menganalisis tren pasar yang relevan dan dampaknya pada bisnis.
Mampu memahami posisi kompetitif bisnis dalam industri dan bagaimana faktor-faktor seperti pangsa pasar, inovasi, dan regulasi mempengaruhi valuasi.
Keterampilan dalam hal strategiusaha, terasuk analisis SWOT, mampu melakukan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats untuk bisnis.
Skill Menyusun rencana bisnis, yaitu mengembangkan dan mengevaluasi rencana bisnis yang kuat.
Keterampilan teknis memakai alat analisis yaitu spreadsheet dan software keuangan seperti Excel, QuickBooks, atau perangkat lunak akuntansi lainnya.
Kemampuan membuat model Keuangan, mampu membangun dan menginterpretasikan model keuangan yang kompleks.
Kemapuan komunikasi dan Presentasi laporan analisis, menyusun laporan analisis yang jelas dan mudah dipahami.
Mampu menyajikan temuan dan rekomendasi kepada pemangku kepentingan dengan cara yang meyakinkan dan profesional.
Kepatuhan menerapkan hukum dan regulasi yang berlaku terkait bisnis dan industri.
Mampu melakukan due diligence yang komprehensif untuk memastikan semua aspek hukum dan regulasi diperhatikan.
Mampu membangun networking dan relasi. Dengan membangun koneksi industri. Guna memiliki jaringan yang kuat dengan profesional lain di industri untuk mendapatkan wawasan dan data tambahan.
Relasi dengan investor, membangun hubungan yang baik dengan investor potensial dan pemangku kepentingan lainnya.
Menguasai keterampilan-keterampilan di atas dapat membantu seseorang dalam menaksir nilai bisnis secara akurat dan efektif, serta membuat keputusan investasi yang lebih baik.