CLICK JAWABAN >

Patung Papua, Masyarakat Asmat

Patung papua suku Asmat

Keindahan patung Papua masyarakat suku Asmat 

Patung Papua masyarakat suku Asmat berasal dari sikap penghayatan batin masyarakat Papua dalam menghormati leluhur, memiliki makna eksoteris dan isoteris

Selain keindahan rupa dalam patung Papua, terkandun makna laiin dalam pembuatan patung khususnya patung masyarakat suku Asmat di bumi Papua.

Ternyata keberadaan patung papua ini merupakan bagian penting dalam upacara penghormatan leluhur. Arwah orang tua yang meninggal. Suku Asmat yakin bahwa arwah berada di semesta yang lain yang lebih tinggi derajatnya. 

Sebenarnya makna patung  Papua ada pada  proses pembuatannya. Masyarakat mempercayai bahwa mereka membayangkan jiwa leluhur dan berkomunikasi dengan jiwa leluhur.      

Keluarga suku bangsa yang mendiami Papua

Di daerah Ransiki tinggal beberapa suku masyarakat adat antara lain Suku Ansus, Amungme, Asmat, Ayamaru yang tinggal di daerah Sorong. Di daerah Kebar berdiam suku Bauzi, Biak, Dani, Empur, Suku Amberbaken, Enggros, Fuyu, dan Hatam. 

Disamping itu juga suku Oransbari, Iha kamoro, Korowai, Mandobo/Wambon, Mee, tinggal di pegunungan Paniai dan tentu masih banyak yang lain. 

Yang paling terkenal adalah masyarakat suku Asmat, oleh sebab suku Asmat berciri khas karakter yang unik dibandingkan dengan suku lainnya. Saat kita mengenal pertama kali, kita akan merasakan kepribadian spesialnya yaitu naturalis dan spiritualis.  

Agaknya keistimewaan ini untuk seluruh anggota masyarakat Asmat, baik yang tinggal di daerah pedalaman maupun di bagian pesisir. 

Keunikan makna patung Papua masyarakat Suku Asmat 

Ukiran khas dan warna dalam patung kayunya memiliki kekhasan makna di dalam maupun luarnya. Memang ciri ini tiada duanya. Hal ini mengingatkan pada keris suku Jawa. Meskipun demikian bedanya adalah perlambang yang dimiliki. Patung Asmat diyakini sebagai tanda ikatan antara dunia roh orang hidup dengan orang mati.  

Baju tradisi dan rumah adat suku bangsa Papua juga sangat khas dan dihayati sebagai jati diri. .

Masyarakat suku Asmat yang tinggal di pesisir pantai dapat dikelompokkan menurut daerah yang didiaminya yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri.

Sungguh sangat unik, bahwa kepercayaan masyarakat atas semesta di luar alam keseharian tercurahkan dalam filosofi pada patung.  

Makna khas dalam prosesnya

Jika kita dalami, tiap patung Papua masyarakat suku Asmat ini mengandung makna dan pesan yang berbeda-beda dalam upacara. Pasalnya tiap patung yang diciptakan untuk leluhur tertentu. ,Sehingga polanya berbeda satu dengan lainnya

Adapun patung dibuat dengan bentuk dan warna yang cerah dan hidup untuk melambangkan dan menjiwai adanya komunikasi dengan roh nenek moyangnya.  

Tak heran suasana batin pencipta patung tergambar dengan rasa duka, sedih, dan bahagia  saat membuatnya. 

Nilai sakral patung Papua

Daya yang terdapat pada patung Asmat adalah selalu menggambarkan dimensi kehidupan kekal dan damai di luar dunia, yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang tak terhingga

Selanjutnya penyelesaian patung berdasarkan penjiwaan dan keyakinan dari si pemahat bersama masyarakatnya. Keyakinan inilah yang menjadi pegangan hidup generasi suku Asmat di masa kini, dalam mengenangkan nilai-nilai perjuangan hidup para arwah leluhur mereka.

Patung sebagai media komunikasi batin

Patung Asmat, di masa kini bagi suku Asmat merupakan media sebagai media komunikasi, antara jiwa-jiwa para leluhur dengan generasi suku Asmat yang masih tinggal di dunia. Dan kaum muda suku Asmat diberikan kepercayaan untuk melestarikan nilai-nilai, hukum, adat istiadat para leluhur agar lestari demi jati diri mereka sebagai suku bangsa.

Patung Asmat dengan nilai seni kreatif

Tak heran masyarakat modern dan dunia Pariwisata, Patung Asmat dikenal memiliki ciri dan karakter khas yang unik dan sakral. 

Patung sebagaimana dengan benda berwujud kekayaan budaya Nusantara, juga merupakan hasil kerajinan, suatu produk seni yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi setara dengan barang-barang kesenian tangan sebagai bagian peradaban budaya Nusantara.

Selain memiliki makna khusus, keelokan patung Asmat juga menjadi daya pikat tersendiri bagi pecinta seni patung untuk dikoleksi sebagai benda bernilai ekonomis yang tinggi. Dengan nilai historisnya sesuai budaya asli, yang tidak dimiliki oleh patung-patung lain daerah.

Selanjutnya di masa depan suku Bangsa Papua dan seni budayanya semakin berkembang di tengah pemerataan, kesetaraan dan program konektivitas Papua. Juga kemajuan  dalam bidang Pendidikan, kebudayaan dan sektor ekonomi maju pesat di bawah pemerintahan presiden Jokowi

5 thoughts on “Patung Papua, Masyarakat Asmat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *