Strategi manajemen tenaga kerja membutuhkan kombinasi keterampilan teknis dan manajerial yang up-to-date.
Berikut adalah beberapa keterampilan yang relevan:
Penggunaan alat analisis data (misalnya, Excel, Tableau, Power BI).
Pemanfaatan analitik prediktif untuk meramalkan kebutuhan tenaga kerja.
Menggunakan sistem manajemen sumber daya manusia (HRMS) atau sistem informasi sumber daya manusia (HRIS).
Pemanfaatan perangkat lunak rekrutmen dan alat-alat ATS (Applicant Tracking Systems).
Pemahaman tentang platform pembelajaran dan pengembangan berbasis teknologi.
Penerapan alat-alat otomasi dalam HR, seperti chatbot untuk rekrutmen dan on-boarding otomatis.
Pemanfaatan alat kolaborasi seperti Slack, Microsoft Teams, dan lainnya untuk komunikasi internal yang efektif.
Pengetahuan tentang AI dan penerapannya
Penggunaan IoT dalam pemantauan kinerja dan keselamatan tenaga kerja.
Merancang dan mengimplementasikan strategi SDM yang selaras dengan tujuan bisnis.
Perencanaan tenaga kerja strategis, termasuk peramalan kebutuhan tenaga kerja .
Kemampuan untuk memimpin tim secara efektif, memotivasi karyawan, dan mengelola kinerja.
Mampu melakukan mentoring.
Mampu mengelola perubahan organisasi dengan efektif, termasuk komunikasi perubahan dan manajemen resistensi.
Mengembangkan dan menerapkan kebijakan keberagaman dan inklusi.
Mampu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Merancang program pelatihan dan pengembangan yang efektif.
Mengelola pengembangan keterampilan karyawan melalui program pelatihan berkelanjutan.
Melakukan penilaian kinerja yang objektif dan memberikan umpan balik konstruktif.
Keterampilan komunikasi yang efektif, baik verbal maupun tertulis.
Keterampilan negosiasi untuk menyelesaikan konflik dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan.
Mengembangkan program kesejahteraan karyawan yang komprehensif.
Mengelola kesehatan mental dan fisik karyawan.
Pengetahuan tentang peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan yang relevan.
Mampu memastikan kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan.
Kemampuan untuk melakukan analisis biaya tenaga kerja dan membuat anggaran SDM
Mampu mengelola anggaran pelatihan dan pengembangan.
Memiliki pola kombinasi keterampilan teknis dan manajerial di bidang kekaryawanan akan mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan.