GBHN Indonesia Emas 2045

Bangsa Indonesia dengan semboyannya dalam GBHN 2045 

Ciri pembeda karakter luhur bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.

Diantaranya adalah karakter :

1. Kegotongroyongan, kerja bersama saling mensejahterakan
2. Pengambilan keputusan kelompok bersama
3. Niat kerja keras
4. Menolong orang yang menderita
5. Laku batin dan hidup rohani
6. Prasangka baik bahwa orang akan bertobat dan diselamatkan Tuhan
7. Ingat kejatidiriannya dan waspada pada penjajah ekonomi dan budaya

Anugerah bumi Nusantara yang sangat kaya raya, sungguh telah dikaruniakan sejak awal mula oleh Sang Hyang Jagad Nata. Anugerah itu menjadi jatidiri dan martabat bangsa Indonesia hingga sekarang.

Kepada ratu-ratu kerajaan yang bertahta sebelum agama-agama datang. Juga pada para raja, tabib, mahapatih, guru panuntun serta pujangga diturunkan wahyu. Antara lain berupa ajaran dan tuntunan dari langit, yang menjadi penerang hidup di Nusantara. Para leluhur mulia itu dalam keadaan batin suci.   

Sejatining Berkah Nusantara dari Sabang sampai Merauke sejak leluhur yang menetap paling dahulu ada, adalah berupa kepercayaannnya pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini memberi bukti bahwa bangsa Nusantara adalah bangsa yang besar dan damai dari masa ke masa.

Sikap bangsa lain yang menjajah Nusantara dihadapi dengan ksatria. Lebih bijaksana Nusantara daripada bangsa lain yang menjajah Nusantara baik secara ekonomi maupun kultural.

Leluhur Nusantara Beraliran Kepercayaan Monotheisme

Sepanjang bumi Sabang sampai Merauke, tetap dijaga utuh hingga sekarang oleh leluhur, dengan kepercayaan mereka yang monoteis kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan tetap mengelola secara selaras tiap jengkal tanah, tiap sumber air dan angin, tiap asal memancarnya panas dan api serta segala dayanya yang menyejahterakan (animisme, istilah orang barat terhadap bangsa Afrika). Dan menghormati roh dan arwah leluhur penjaga yang masih berkenan mendampingi anak turunnya sebagai wakil Tuhan Yang Maha Esa (dinamisme)   

Bangsa Nusantara di periode batu besar, mewariskan kenang-kenangan berupa sarkofagus, dolmen, menhir, punden berundak dan arca statis, yang diperkirakan dari tahun 2.500 SM. Jika peradaban piramida Giza dan Mesopotamia diperkirakan lahir sejak 4.000 sampai 2.500 SM, maka situs Gunung Padang Indonesia diduga jauh lebih tua. Karena ada pada 13.000 tahun yang lalu.

Jika sistem pertanian padi diduga telah ada sejak 7.000 SM. Maka pertanian gandum baru dirintis 6.000 SM guna mendukung kerajaan mesir dan kemudian piramidanya. Tumbuhan jewawut padi beras putih di Asia Tenggara kemungkinan berasal dari biji tanaman yang diduga bawaan dari suku bangsa luar, yang kemudian dibudidayakan di lereng-lereng yang terairi sungai.

Pada waktu itu bangsa luar yang datang melalui laut tidaklah berlayar sampai pedalaman samudera yang jauh dari pantai, sehingga masuklah ke asia tenggara bagian solid dari benua Asia waktu itu. Dan kedatangan mereka tidak sampai masuk ke Austronesia yang terpisah oleh laut.

Oleh karena itu dipahami bahwa kebudayaan suku-suku bangsa di Timur dan Barat Nusantara menjadi berbeda dari awalnya. Namun kemudian disatukan dalam satu wilayah Nusantara pada zaman kerajaan Majapahit dan sebelumnya.

Kepercayaan Nusantara pun menjadi satu ragam aliran keyakinan yaitu monoteistis.

Leluhur Nusantara bukanlah bangsa yang secara naif menyembah emas, batu mulia, batu hitam, jin di pohon, asal angin, sumber mata  air, pupuk sumber kesuburan tanaman. 

  Atau juga bulan, bintang dan matahari dengan sesajian atau kemenyan.  Bahkan leluhur dari Sabang sampai Meuroke telah pandai mengelola daya pada benda-benda material itu.

Jika pendiri bangsa, perintis GBHN Indonesia dan penyusun jalan arah menuju Indonesia Emas,  memberi keluasan gerak berpikir jernih dan terbuka pada jatidiri asli Nusantara. Maka kemandirian budaya Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat akan terealisasi.  

Pemilihan Pemimpin Baru Indonesia 2024

Melalui proses pemilu demokratis, yang tidak terjerat di tangan pemilik partai, maka sosok-sosok panuntunan pemimpin-pemimpin Ratu Adil dalam berbagai jabatan kenegaraan, akan  muncul.

Mereka bakal mengemban tugas mencapai tujuan bangsa dinantikan dalam bangsa Indonesia. Moment jangka dekat menuju tahun 2024, 2029 sampai moment 2045, era Indonesia Emas.

Jika keadidayaan negeri Amerika dengan kecintaan pada negara, bangsa China pada homogenitasnya dan Rusia pada tekad kuat mengelola kekayaan alam dan kebangsaannya, maka bangsa Indonesia dengan Jatidiri Bhineka Tunggal Ika dan niat kerja kerasnya sebagai semboyan bangsa.    

Kedudukan Kepercayaan sebagai Institusi Kenegaraan Menurut Konstitusi

Bahwa kepercayaan sesungguhnya telah diamanatkan secara jelas dan tegas dalam UUD 45, karena institusi kepercayaan telah menjadi bagian utama dari hidupnya bangsa Indonesia sejak dulu.  Dan juga menjadi aset rohaniah yang menjadi laku dan kesadaran berbangsa. Maka pantaslah menjadibahan pertimbangan dan kebijaksanaan bagi pengembang amanat negara dan pemerintahan, untuk membuka diri bagi kesetaraan hak dan kewajiban para penghayat kepercayaan. 

Penyusun GBHN yang lampau telah gagal dalam mengakomodasi institusi kepercayaan dengan benar. Kita bangsa Indonesia seluruhnya  yang bijaksana pasti mengharap penyusun GBHN Indonesia tidak akan tergelincir pada masalah ego sentris pada kelompok keyakinan agamanya sendiri sehingga seluruh sumber daya negara tidak diambil untuk kepentingan identitasnya semata. Terlebih kepercayaan sudah menunggu lebih dari 77 tahun untuk mendapat bagiannya yang setara dan adil.  Antara lain pemerataan dana negara untuk pendidikan kepercayaan dan pembinaan iman kepercayaan, oleh kementrian yang selayaknya untuk itu.

Kepercayaan adalah agama yang memang ada lebih dahulu untuk leluhur yang sejak dulu tidak pernah  mengalami jaman yang kurang beradab , karunia untuk Indonesia