Pendapatan perusahaan tambang di Indonesia mulai dari Rp 500 M – Rp1 triliun per tahun, antara Rp1-50 triliun dan antara Rp50-100 triliun. Tergantung skalanya.
Perusahaan tambang dapat mengerjakan sendiri proyek pertambangannya, gabungan dalam mengerjakan bisnis tambang dan memberikan kepada sub-kontraktor
Untuk perizinannya perlu memenuhi ketentuan pasal 5 ayat (1) Permen ESDM 43/2015 mengenai kriteria evaluasi dokumen perizinan yang mencakup (a) kriteria administratif, (b) kriteria kewilayahan, (c) kriteria teknis, (d) kriteria lingkungan dan (f) kriteria finansial
Memulai bisnis pertambangan melibatkan beberapa langkah penting. Berikut panduan lengkapnya:
- Melakukan Riset Pasar
Analisis permintaan mineral atau sumber daya tertentu. Di sini calon pengusaha mempelajari persaingan dan pahami strategi penetapan harga.
- Buat Rencana Bisnis
Calon pengusaha tambang menguraikan tujuan bisnis, target pasar, rencana operasional, dan proyeksi keuangan. Termasuk anggaran terperinci yang mencakup biaya awal dan pengeluaran berkelanjutan.
- Memilih Ceruk Pasar
Pengusaha tabang mengidentifikasi mineral mana yang ingin difokuskan (misalnya emas, batu bara, tembaga, nikel dll). Menentukan apakah akan mengekstraksi, mengolah, atau menjual mineral.
- Memahami Persyaratan Peraturan
Tak hanya mempelajari ijin prinsip, dan teknis SIUP, TDP, IUI dan TDI ke dalam satu “Izin Usaha” atau OSS namun juga meneliti peraturan pertambangan di wilayah lahan tambang yang au dibeli, termasuk undang-undang lingkungan, penggunaan lahan, dan standar keselamatan. Izin dan lisensi yang diperlukan dari otoritas lokal dan pusat
Terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Ada dua alasan pertimbangan peberlakuan peraturan ini. Pertama, pelaksanaan peningkatan nilai tambah mineral logam melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral logam sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Pemerintah terus berupaya mendorong terwujudnya pembangunan fasilitas pemurnian didalam negeri. Kedua, memberikan manfaat yang optimal bagi negara serta memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, Kontrak Karya, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.
Dalam ketidakpastian dalam proses ijin selalu dibarengi dengan kondisii makin sulit memperoleh ijin usaha tambang melalui proses lelang. Jadi perlu ada hubungan dengan pihak aparat pemberi ijin Untuk mengurus transaksi di luarketentuan resmi
- Pendanaan Aman
Calon pengusaha menghitung biaya awal dan biaya operasional berkelanjutan dan mempelajari opsi pendanaan seperti tabungan pribadi, pinjaman, investor, atau kemitraan.
- Lokasi yang Cocok
Identifikasi tanah dengan deposit mineral. Hal ini mungkin memerlukan survei geologi untuk menilai kelayakan penambangan.
Negosiasikan perjanjian sewa atau pembelian tanah jika diperlukan.
- Mengusahakan Peralatan Tambang
Meneliti dan membeli atau menyewakan peralatan pertambangan yang diperlukan untuk operasional, seperti bor, ekskavator, dan kendaraan pengangkut.
- Merekrut Tim
Mempekerjakan tenaga kerja terampil, termasuk ahli geologi, insinyur, dan staf operasional.
Calon pengusaha harus memberikan pelatihan yang diperlukan, terutama mengenai keselamatan dan pengelolaan lingkungan.
- Mengembangkan Rencana Operasi
Menyusun prosedur operasional harian termasuk metode ekstraksi, pemrosesan, dan pengelolaan limbah.
Menjamin kepatuhan terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan untuk melindungi pekerja.
- Menerapkan Strategi Pemasaran
Membuat rencana pemasaran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Perlu menghadiri acara dan jaringan terkait industri untuk membangun hubungan.
- Saat Sudah Operasional Melakukan Pemantauan
Secara teratur meninjau dan menganalisis kinerja operasional, kesehatan keuangan, dan kondisi pasar.
Bersiaplah untuk mengubah strategi Anda berdasarkan perubahan di pasar atau lingkungan peraturan.
- Berkomitmen terhadap Keberlanjutan
Menerapkan praktik ramah lingkungan dan memastikan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab.
Pertimbangkan dampak sosial pertambangan terhadap masyarakat lokal dan libatkan mereka.
Memulai bisnis pertambangan bisa jadi rumit dan menuntut banyak perhatian, namun dengan perencanaan yang matang dan penelitian yang menyeluruh, Anda dapat membangun usaha yang sukses. Ingatlah untuk berkonsultasi dengan para ahli dan profesional selama proses berlangsung untuk memastikan kepatuhan hukum dan efisiensi operasional.